28 Des 2009

Cerita Wayang Kulit

Bagian inilah yang membuat banyak anak muda atau bahkan orangtua tidak menyukai wayang Kulit, karena mereka tidak mengetahui cerita wayang.


Apa sih isi ceritanya?

Ada dua kisah pewayangan yakni, Ramayana dan Mahabarata .
Secara umum wayang kulit berisi ajaran antara Kebaikan yang berhadapan dengan Keangkaramurkaan. Karena memang hanya ada dua ini isi dunia he3..

Kebaikan dalam dalam cerita Mahabarata dipunyai oleh Pandawa, sedangkan angkara murka berada pada pihak Kurawa.
Sedangkan dalam Ramayana, kebaikan dibawa oleh Rama, dan Rahwana atau Dasamuka membawa angkara murka.

Pandawa, Lima bersaudara ini merupakan contoh ideal kebaikan. Para pandawa Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Shadewa, adalah tokoh-tokoh yang unggul. Mereka senang menimba ilmu, taat beribadah, kuat puasa, senang meditasi atau dzikir, jago berperang, banyak senjata pusaka, sangat bakti kepada orangtua.
Sehingga tidak heran kalo Wahyu(anugrah dari Tuhan) banyak mereka terima. juga keturunannya.

Kurawa? Wah ini biang kerok angkara murka. Walaupun jumlah mereka 100 bersaudara, tapi lebih mirip buih dilautan, banyak dan tidak ada apa2nya. Mereka suka mengumbar kesenangan duniawi, dan hal - hal yang berkebalikan dengan tabiat Pandawa. Makanya jangan heran kalo mereka tidak pernah dapat Wahyu, Wahyu darimana wong gk pernah tirakat??

Sesuai dengan keadaan masyarakat pada tahap perkembangan wayang kulit, tatanan sosial pada wayang sama dengan keadaan pada waktu itu. Ada Kerajaan dipimpin oleh Ratu/Raja, penasehatnya adalah para Resi, Begawan, Pendeta. Golongan selanjutnya adalah Ksatria dan Sudra (masyarakat biasa, petani,pedagang).

Mungkin anda bertanya kok ada Resi, Begawan, Pendeta, atau bahkan Kyai, ya Kyai Semar mana ada Begawan Semar?

Menurut Bapak Saya, seperti yang telah Saya tulis pada Pengantar, Wayang digunakan sebagai media dakwah oleh pemuka agama pada waktu itu. Jadi kalo yang dakwah pemuka agama Budha, maka dia akan menggunakan kata Pendeta, contoh Pendeta Durna. Kalo yang dakwah pemuka agama hindu Begawan Durna, atau Resi Bhisma.

Mungkin sebutan Kyai Semar diciptakan oleh para Wali Songo ditanah Jawa. Tetapi nama - nama yang sudah ada tetap mereka pakai, nama Pendeta Durna tetap mereka pakai. Jadi kehidupan beragama pada saat itu sangat harmonis, mereka sangat menghormati pemeluk agama lain.

Pertunjukkan Wayang yang semalam suntuk itu menampilkan satu lakon atau judul saja, misalnya Bima Suci.

Yang bercerita tentang kehidupan Bima atau Werkudara, setelah menemukan Diri Pribadinya. Dia yang semula seorang Ksatria setelah bertemu dengan Diri Pribadinya berubah menjadi seorang Begawan istilahnya menjadi Kyai.

Juga banyak ajaran - ajaran luhur yang bisa kita jumpai dalam cerita wayang. Silahkan teruskan membaca....

Label:

Posting oleh Mbah Dalang @ 11.30

Baca atau

Posting Komentar

<< Home

Sponsor

Sekolah Bisnis Internet